Jumat, 22 Januari 2010

Halim Perdana Kusumah



Abdul Halim Perdanakusuma (Halim Perdana Kusuma), adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Ia dilahirkan di Sampang, 18 November 1922, dan gugur di Malaysia, 14 Desember 1947 dalam usia 25 tahun saat menjalankan tugas semasa perang Indonesia-Belanda di Sumatera. Ia ditugaskan membeli dan mengangkut perlengkapan senjata dengan pesawat terbang dari Thailand. Keduanya ditugaskan dengan pesawat terbang jenis "Enderson". Pesawat terbang itu dipenuhi dengan berbagai senjata api di antaranya sten-gun, karbin, pistol dan bom tangan.
Dalam perjalanan pulang, pesawat terbang tersebut jatuh, dan tidak diketahui apa penyebabnya. Kuat dugaan karena cuaca buruk. Namun kemungkinan karena sabotase juga sangat terbuka. Bangkai pesawat terbang tersebut ditemui di sebuah kawasan hutan berdekatan dengan Lumut, Perak, Malaysia. Tim penyelamat hanya menemukan jasad Halim. Sementara, Ismayudi tidak dapat diketemukan dan tidak diketahui nasibnya hingga sekarang. Begitu juga dengan kelengkapan senjata api yang mereka beli di Thailand, tidak dapat diketahui hilang kemana.
Jasad Halim kemudian dikebumikan di Gunung Mesah, tidak jauh dari Gopeng, Perak, Malaysia. Pusat data Tokoh Indonesia menyebutkan, di daerah itu (Gunung Mesah) banyak orang Sumatra. Beberapa tahun kemudian, kuburan Halim Perdana Kusumah digali dan jasadnya dibawa pulang ke Indonesia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Pemerintah memberi penghormatan atas jasa dan perjuangan Halim, dengan menganugerahi gelar pahlawan nasional dan mengabadikan namanya di sebuah lapangan terbang (Bandar Udara) internasional Halim Perdanakusuma di Cengkareng, Jakarta. Dan juga dengan mengabadikan namanya pada kapal perang KRI Abdul Halim Perdanakusuma. Sementara, nasib Ismayudi tidak diketahui.
Ketika terjadi Perjanjian Haadyai antara Kerajaan Malaysia dengan Partai Komunis Malaya pada tahun 1989, seorang nama Indonesia turut muncul dalam gencatan senjata tersebut. Diduga komunis warga Indonesia tersebut ialah Ismayudi.

Sumber : http://wikipedia.org

Selasa, 19 Januari 2010

Ir. Soekarno

Soekarno, beliau merupakan seorang proklamator kemerdekaan dan juga presiden pertama RI, selain itu beliau juga dikenal sebagai salah seorang pendiri dan tokoh Gerakan Non Blok (GNB), yaitu gerakan yang tidak memihak kepada salah satu blok yang sedang melakukan perang dingin. Bersama-sama dengan Josep Broz Tito (Yugoslavia), Jawaharal Nehru (India) dan Gamal Abdul Naseer (Mesir), mereka berhasil merangkul banyak negara untuk tidak memihak kepada salah satu blok di era perang dingin itu. Begitu kuatnya pengaruh GNB pada situasi internasional saat itu, sehingga negara-negara yang terlibat pada perang dingin itu pun menaruh hormat kepada GNB dan para pendirinya. Bukti bahwa gerakan disegani tampak di museum perang dunia kedua di Caen, Perancis, yang berjarak 12 km dari pantai Normandia, tempat yang dipakai oleh pasukan sekutu saat akan menyerbu Jerman pada waktu perang dunia kedua, disana dapat ditemukan cerita tentang Soekarno dan tokoh-tokoh GNB lainnya. Cerita Soekarno sendiri digambarkan melalui keberadaan 3 majalah internasional yang memuat cover story Soekarno, buku “Sukarno” karya Cindy Adams, 1 set koleksi perangko dan 1 uang kertas bergambar Soekarno, dan sebuah kartu pos yang menggambarkan hari pertama tentang Konperensi Asia Afrika yang diterbitkan oleh salah satu kantor pos Filipina.